Jumat, 03 Juni 2011 0 komentar

Berhati-Hatilah Dengan Puiian.

Berhati-Hatilah Dengan Puiian.
Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. 
Namun pujian adalah rangkaian kata-kata yang harus anda waspadai. Ketika anda menerima pujian, dalam hati anda tersanjung, lalu mengangguk-angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran anda lenyap terbuai oleh perasaan yang luar biasa nikmat. 
Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. 
Perlakukan ia seperti anda melihat ular berkulit indah namun  menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila anda mulai berkarya karena mengharap pujian.Pujian itu bagai air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah anda. la membunuh anda perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang anda reguk.
Namun, karena kerakusan anda yang tak terpuaskan.Bekerjalah dengan tulus, karena anda memiliki tujuan mulia untuk ditunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. 
Anda sama sekali tak memerlukan pujian. Anda memiliki jalan anda sendiri.
0 komentar

Motivasi Diri

Motivasi Diri
Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda.
Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri.
Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda.
Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun takkan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri.
Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain.
Karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. 
Motivasi selalu bertalian dengan harapan. 
Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama: antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan.
Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.
Kamis, 02 Juni 2011 0 komentar

Menyisihkan Waktu Sejenak.

Menyisihkan Waktu Sejenak.
Kita tidak pernah melihat bintang-bintang bergerak, walaupun mereka bergerak dengan kecepatan lebih dari sejuta kilometer per hari. Kita tidak pernah melihat pohon tumbuh, atau memperhatikan diri kita yang semakin
tua setiap harinya. Kita bahkan tidak melihat jarum jam bergerak. Kita cenderung berpikir secara statis lalu terkejut oleh perubahan yang senantiasa terjadi di dalam dunia ini, dan seringnya kejutan itu tidak mengenakkan dan terkadang bahkan mematikan.

Coba kita sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kita. Renungkan tentang apa yang telah kitacapai. orang-orang yang memperhatikan kita. pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita percayai, dan hal-hal terindah dalam hidup kita. Karena hidup dan kesempatan itu hanya datang sekali.
 
;